15 Genre Film dan Beragam Subgenrenya

Table of Contents

Genre dalam film bukan sekadar label, tapi seperti panduan yang membantu penonton memilih tontonan yang mereka suka. Bagi para pembuat film, genre juga jadi pegangan saat menulis cerita atau menyutradarai. Genre bisa memengaruhi tampilan visual, suasana, bahkan alur cerita dalam film. Di artikel ini, kita akan bahas berbagai macam genre film dan subgenrenya, mulai dari yang populer sampai yang jarang diketahui (niche).

1. Drama

image 6 2
A Few Good Men (1992)
image 7 edited
The Good Doctor (2017)

Berfokus pada perkembangan karakter dan konflik emosional yang realistis. Biasanya, drama menawarkan refleksi terhadap kehidupan nyata.

Subgenre:

  • Romance Drama – fokus pada hubungan asmara, misalnya The Notebook.
  • Family Drama – konflik keluarga, seperti Marriage Story.
  • Legal Drama – kisah seputar pengadilan, contohnya A Few Good Men.
  • Medical Drama – latar dunia medis, seperti The Good Doctor (TV).
  • Political Drama – konflik politik dan kekuasaan, seperti The West Wing (TV).

2. Komedi

image 9
10 Things I Hate About You (1999)
image 9
Dr. Strangelove (1964)

Genre Film Komedi dirancang untuk menghibur lewat humor, karakter eksentrik, atau situasi absurd.

Subgenre:

  • Romantic Comedy (Rom-Com) – gabungan romansa dan humor, contohnya 10 Things I Hate About You.
  • Satire – menyindir politik/sosial, seperti Dr. Strangelove.
  • Parody – meniru genre lain secara lucu, misalnya Scary Movie.
  • Slapstick – humor fisik ekstrem, seperti Mr. Bean.
  • Black Comedy – komedi tentang tema gelap, contohnya Fargo.

3. Aksi

image 12
Ocean’s Eleven (2001)

Genre film ini mengandalkan gerakan cepat, perkelahian, dan ketegangan visual.

Subgenre:

  • Martial Arts – aksi bela diri, seperti Ip Man.
  • Spy Thriller – aksi mata-mata, contohnya James Bond.
  • Superhero – karakter dengan kekuatan luar biasa, misalnya Avengers.
  • Disaster Action – bencana besar, seperti 2012.
  • Heist – pencurian terencana, contohnya Ocean’s Eleven.

4. Petualangan

image 12 1
The Revenant (2015)

Genre film yang mirip aksi tapi lebih fokus pada eksplorasi dan perjalanan.

Subgenre:

  • Quest – tokoh utama mencari objek tertentu, seperti Indiana Jones.
  • Survival – bertahan hidup, seperti The Revenant.
  • Swashbuckler – petualangan klasik dengan pedang dan bajak laut, contohnya Pirates of the Caribbean.

5. Horor

image 13
The Conjuring (2013)
image 14
The Fly (1986)

Didesain untuk menakuti dan membuat tegang.

Subgenre:

  • Supernatural Horror – hantu, setan, contohnya The Conjuring.
  • Slasher – pembunuh berantai, seperti Halloween.
  • Psychological Horror – tekanan mental, contohnya Hereditary.
  • Found Footage – gaya dokumenter, seperti Paranormal Activity.
  • Body Horror – transformasi tubuh menjijikkan, seperti The Fly.

6. Thriller

image 14 1
The Da Vinci Code (2006)
image 14 2
Gone Girl (2014)

Menawarkan ketegangan tinggi dan misteri.

Subgenre:

  • Psychological Thriller – konflik batin, seperti Gone Girl.
  • Crime Thriller – kriminalitas dan investigasi, seperti Zodiac.
  • Conspiracy Thriller – konspirasi besar, contohnya The Da Vinci Code.

7. Fiksi Ilmiah (Sci-Fi)

image 14 3
Blade Runner (1982)
image 14 4
Mad Max: Fury Road (2015)

Berlatar dunia futuristik, teknologi canggih, atau perjalanan waktu.

Subgenre:

  • Cyberpunk – dunia dystopian berteknologi tinggi, seperti Blade Runner.
  • Space Opera – petualangan luar angkasa, contohnya Star Wars.
  • Time Travel – perjalanan waktu, seperti Back to the Future.
  • Post-Apocalyptic – dunia setelah kehancuran, contohnya Mad Max.
  • Alien Invasion – makhluk luar angkasa, seperti Independence Day.

8. Fantasi

image 14 5
The Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (2001)
image 14 6
Pan’s Labyrinth (2006)

Dunia magis, makhluk mitologis, dan sihir.

Subgenre:

  • High Fantasy – dunia baru sepenuhnya, seperti The Lord of the Rings.
  • Urban Fantasy – elemen magis di dunia modern, seperti Harry Potter.
  • Dark Fantasy – unsur horor dan fantasi, seperti Pan’s Labyrinth.
  • Mythic Fantasy – terinspirasi mitologi, seperti Percy Jackson.

9. Animasi

image 14 7
Coraline (2009)

Film dengan medium visual animasi, baik 2D, 3D, atau stop motion.

Subgenre:

  • Animated Musical – animasi dan lagu-lagu, seperti Frozen.
  • Anime – animasi Jepang, seperti Spirited Away.
  • Adult Animation – tema dewasa, seperti BoJack Horseman.
  • Stop Motion – teknik bingkai demi bingkai, seperti Coraline.

10. Dokumenter

image 23 1
The Social Dilemma (2020)

Film nonfiksi yang merekam kenyataan.

Subgenre:

  • Biographical – kisah hidup seseorang, seperti Amy (tentang Amy Winehouse).
  • Nature/Wildlife – dokumentasi alam, seperti Planet Earth.
  • Social Issue – kritik sosial, seperti The Social Dilemma.
  • Mockumentary – fiksi dengan gaya dokumenter, contohnya This Is Spinal Tap.

11. Musik dan Musikal

image 14 10
Rocketman (2019)
image 14 12
La La Land (2016)

Menggabungkan cerita dengan pertunjukan musik.

Subgenre:

  • Traditional Musical – lagu sebagai bagian utama cerita, seperti La La Land.
  • Rock Musical – musik rock sebagai narasi, contohnya Rock of Ages.
  • Biographical Musical – kisah hidup musisi, seperti Rocketman.

12. Western

image 14 11
Unforgiven (1992)

Berlatar Amerika era Wild West.

Subgenre:

  • Classic Western – koboi, duel, dan padang pasir, seperti The Good, The Bad, and The Ugly.
  • Revisionist Western – dekonstruksi genre, contohnya Unforgiven.
  • Modern Western – gaya western di era modern, seperti No Country for Old Men.

13. War & Military

image 14 13
Apocalypse Now (1979)

Berlatar konflik militer dan peperangan.

Subgenre:

  • Historical War – berdasarkan kejadian nyata, seperti Saving Private Ryan.
  • Anti-War – mengkritik perang, seperti Apocalypse Now.
  • POW (Prisoner of War) – kisah tahanan, seperti The Great Escape.

14. Misteri

image 16
Chinatown (1974)
image 17
Sherlock Holmes: A Game of Shadow (2011)

Mengajak penonton menebak kebenaran melalui petunjuk-petunjuk tersembunyi.

Subgenre:

  • Whodunit – siapa pelakunya? seperti Knives Out.
  • Noir/Neo-Noir – misteri dengan suasana kelam, seperti Chinatown.
  • Detective/Investigation – tokoh utama detektif, seperti Sherlock Holmes.

15. Eksperimental / Art House

image 17
The Turin Horse (2011)
image 19
Eraserhead (1977)

Tidak mengikuti struktur konvensional, cenderung artistik dan simbolik.

Subgenre:

  • Surrealist Cinema – impian dan ketidaksadaran, seperti Eraserhead.
  • Slow Cinema – minim dialog dan tempo lambat, seperti The Turin Horse.
  • Avant-Garde – sinema inovatif di luar pakem umum.

Baca juga: Film Sebagai Medium Naratif yang Menghubungkan Emosi dan Visual


Dengan memahami genre dan subgenre film, kita bukan hanya jadi penonton yang lebih kritis, tapi juga kreator yang lebih terarah. Genre bukan kotak pembatas, tapi bahasa yang membantu kita menyampaikan cerita dengan lebih tepat. Entah kamu sedang menulis naskah, membuat video pendek, atau sekadar memilih tontonan malam minggu—memahami genre adalah kunci untuk menikmati dan menciptakan film secara lebih dalam.

Nah, apa ada genre film apa nih yang kamu baru tahu setelah baca ini?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *