Depth of Field: Permainan Fokus dalam Sinema

Table of Contents

Depth of Field adalah alasan kenapa di film ada adegan yang latarnya ngeblur tapi karakter di depan terlihat tajam banget. DoF bukan cuma soal gaya visual biar kelihatan sinematik, tapi juga punya fungsi emosional dan naratif yang penting. Dalam dunia filmmaking, DoF adalah senjata visual yang bisa mengarahkan perhatian penonton ke hal-hal tertentu, bahkan tanpa dialog sekalipun.

Apa Itu Depth of Field?

Secara gampangnya, depth of field adalah seberapa luas area dalam gambar yang kelihatan tajam. Dalam satu frame, bisa aja cuma sebagian yang fokus, sisanya blur. Nah, blur ini bukan asal-asalan, tapi hasil dari pilihan kreatif. Filmmaker sengaja nentuin mana yang mau kamu perhatiin, dan mana yang cukup jadi latar belakang manis.

DoF sendiri ada dua tipe utama:

1. Shallow Depth of Field

image 42
Openhaimer (2023)

Hanya sebagian kecil dari frame yang fokus. Biasanya digunakan untuk close-up, menunjukkan ekspresi karakter, atau menciptakan isolasi emosional.

2. Deep Depth of Field

hampir seluruh area dalam frame terlihat tajam. Cocok buat adegan kompleks dengan banyak elemen penting sekaligus, seperti yang sering dilakukan Orson Welles di Citizen Kane.

Faktor yang Mempengaruhi DoF

Untuk bisa ngatur DoF, filmmaker harus paham beberapa faktor teknis berikut:

1. Aperture (Bukaan Lensa)

image 45 1
sumber: slrlounge.com

Semakin besar bukaannya (angka f kecil, misalnya f/1.8), maka DoF akan semakin dangkal. Ini yang bikin latar belakang ngeblur parah di banyak film romantis atau thriller. Sebaliknya, aperture kecil (misalnya f/16) bikin lebih banyak area (frame) yang tajam.

2. Jarak ke Subjek

image 45 2
Shrek 2 (2004)

Makin deket kamera ke objek, makin dangkal DoF-nya. Itu sebabnya kalau ada shot super dekat (close-up extream shot) mata aktor, latarnya pasti blur total.

3. Focal Length

sumber: coltondavie.com

Lensa tele (panjang fokal besar) cenderung menghasilkan DoF yang lebih dangkal dibanding lensa wide. Ini sering dipakai buat portrait shot atau character study.

4. Ukuran Sensor Kamera

image 47 2
ARRI Alexa XT
image 47 1
Canon EOS C500

Kamera dengan sensor besar (seperti kamera sinema digital atau film 35mm) lebih mudah menciptakan shallow DoF dibanding kamera dengan sensor kecil.

Kenapa DoF Penting Buat Cerita di dalam Film?

Teknik ini bukan cuma buat gaya-gayaan sinematik. DoF bisa bantu sutradara ngasih tahu penonton mana yang penting untuk dilihat dan mana yang bisa diabaikan. Lebih dari itu, DoF bisa menyampaikan rasa.

Contohnya:

1. Shallow DoF

image 47 5
raut wajah tidak nyaman
image 47 4
ekspresi wajah kesepian
image 53
perasaan sedih yang meluap

Menggambarkan isolasi, fokus psikologis karakter, atau konflik batin. Di film Her (2013), banyak close-up dengan DoF dangkal yang memperkuat rasa sepi si karakter utama.

2. Deep DoF

image 48
foreground
image 48 1
midground
image 48
background

Memungkinkan narasi multi-layer. Seperti dalam Citizen Kane, di mana foreground, midground, dan background semua aktif bercerita di frame yang sama.

Contoh Penerapan di Film

La La Land (2016)

image 49 1
Sebastian menatap Mia

Banyak momen romantis antara Mia dan Sebastian yang menggunakan shallow DoF, membuat kita benar-benar “terjebak” dalam ruang emosional mereka.

The Revenant (2015)

image 49 2
cuplikan scene

Film ini banyak menggunakan wide lens dan deep DoF untuk menunjukkan kerasnya alam liar. Hampir semua hal di frame terlihat tajam, seolah tak ada tempat bersembunyi.

Children of Men (2006)

image 49
cuplikan scene
image 50 edited
cuplikan scene

Menggunakan DoF fleksibel untuk menyesuaikan suasana. Beberapa adegan penting punya fokus selektif, sementara adegan aksi cenderung deep untuk menunjukkan kekacauan lingkungan.

Baca juga: 10 Jenis Angle Kamera & Efeknya dalam Film.

DoF di Era Kamera Smartphone

Sekarang, bahkan HP udah bisa bikin efek bokeh ala DoF dengan mode potret. Tapi harus diingat: DoF bukan cuma soal efek blur-bluran. Kalau di film, ini alat bercerita. Artinya, blur bukan buat kelihatan keren doang, tapi buat menyoroti makna dalam frame.

Kapan Harus Pakai Shallow vs Deep DoF?

SituasiShallow DoFDeep DoF
Emosi mendalam
Adegan ramai dengan banyak aksi✔️
Ingin fokus ke satu karakter✔️
Narasi kompleks multi-layer✔️

Depth of field bukan sekadar teknik kamera. Ia adalah bahasa. Bahasa visual yang bisa mengarahkan fokus, menyampaikan emosi, dan memperkaya pengalaman sinematik. Buat kamu yang baru belajar filmmaking, pahami fungsi DoF sebagai bagian dari storytelling, bukan cuma sebagai efek. Karena ketika kamera mulai merekam, setiap blur dan fokus adalah pilihan yang punya arti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Got a film story to share? Submit your article, case study, or review now!