Muybridge adalah nama yang mungkin jarang terdengar di tengah gemerlap industri film masa kini, namun perannya dalam sejarah sinema sangatlah besar. Meski bukan penemu kamera maupun pembuat film panjang pertama, Muybridge berhasil membangun jembatan antara dunia fotografi dan film melalui berbagai eksperimen visual yang ia lakukan. Tanpa andilnya, perkembangan sinema mungkin tidak akan berlangsung secepat dan sedinamis sekarang. Jauh sebelum era kejayaan Hollywood, sebelum film bersuara meramaikan layar perak, dan bahkan sebelum kamera video diciptakan, sejarah sinema telah lebih dulu dimulai oleh Muybridge.
Biografi Singkat Muybridge

Muybridge lahir pada 9 April 1830 di Inggris dengan nama asli Eadweard James Muggeridge. Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat dan mulai dikenal sebagai fotografer lanskap. Namun, arah kariernya berubah drastis ketika ia menerima tantangan yang terdengar sederhana, tetapi ternyata membuka jalan bagi revolusi teknologi visual.
Tantangan dari Seorang Gubernur

Pada tahun 1872, Leland Stanford—mantan Gubernur California dan juga seorang pengusaha kereta api ternama—meminta Muybridge untuk menjawab pertanyaan populer pada masa itu: Apakah keempat kaki seekor kuda benar-benar melayang di udara ketika sedang berlari cepat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Muybridge menciptakan sistem fotografi yang sangat inovatif di masanya. Ia menyusun 12 kamera di sepanjang lintasan lari, di mana masing-masing kamera diaktifkan oleh benang yang tertarik saat kuda melewati lintasan. Hasilnya? Ia berhasil menangkap momen ketika semua kaki kuda tidak menyentuh tanah—sebuah temuan penting dalam dunia fotografi sekaligus langkah awal menuju gambar bergerak.
Zoopraxiscope: Menghidupkan Gambar Diam

Tak berhenti di sana, Muybridge ingin lebih dari sekadar dokumentasi diam. Ia ingin menghidupkan kembali gerakan yang telah tertangkap dalam rangkaian foto. Maka, pada tahun 1879, ia menciptakan Zoopraxiscope—alat proyeksi yang menggunakan cakram kaca berisi gambar-gambar berurutan. Saat cakram tersebut diputar dan disinari, gambar-gambar itu tampak bergerak secara nyata.
Teknologi ini memanfaatkan prinsip persistence of vision atau ketahanan citra dalam mata manusia, yang menciptakan ilusi gerakan saat serangkaian gambar ditampilkan dalam kecepatan tinggi. Zoopraxiscope pun menjadi salah satu alat proyektor pertama yang menampilkan gambar bergerak kepada publik, bahkan sebelum bioskop modern lahir. Muybridge kerap membawakan demonstrasi menggunakan alat ini di berbagai forum akademik dan publik, memperlihatkan bagaimana tubuh manusia dan hewan bergerak dengan detail dan presisi.
Karya Monumental: Animal Locomotion

Kesuksesan eksperimen pertamanya mendorong Muybridge untuk terus mengembangkan proyek serupa dengan subjek yang lebih luas: manusia dan berbagai jenis hewan. Bekerja sama dengan University of Pennsylvania dan Philadelphia Zoological Gardens, ia melakukan studi gerak secara sistematis dan ilmiah. Hasilnya adalah karya monumental berjudul Animal Locomotion: An Electro-Photographic Investigation of Consecutive Phases of Animal Movements yang diterbitkan antara tahun 1884 hingga 1887.
Karya ini terdiri dari lebih dari 11 volume dan memuat ribuan frame yang memperlihatkan gerakan manusia—mulai dari atlet, penari, buruh, hingga anak-anak—serta berbagai hewan seperti singa, burung, gajah, dan tentu saja, kuda. Karya tersebut bukan hanya berkontribusi besar dalam perkembangan sinema, tetapi juga memberikan dampak luas dalam bidang anatomi, fisiologi, dan seni rupa.
Lebih dari Sekadar Nama di Catatan Kaki
Meski nama-nama seperti Thomas Edison atau Lumière bersaudara lebih sering dikaitkan dengan awal mula film, penting untuk diingat bahwa fondasi bagi kemunculan teknologi proyeksi gambar bergerak telah diletakkan lebih dulu oleh Muybridge. Eksperimen dan inovasinya menjadi titik awal penting dalam sejarah visual modern.
Lahirnya sinema bukanlah proses instan. Di balik kemegahan layar lebar dan kemajuan teknologi sinematik masa kini, terdapat sosok-sosok pelopor seperti Muybridge yang berani bertanya, bereksperimen, dan menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Lain kali pas Kamu menikmati film di bioskop, mungkin ada baiknya untuk sejenak mengingat bahwa semuanya berawal dari sebuah pertanyaan sederhana: “Apakah kuda bisa melayang di udara saat berlari?” sebab dari sanalah, perjalanan sinema pun dimulai.
Baca juga Perjalanan Sinema: Dari Bisu ke Bicara buat menambah informasi yang relevan seputar sejarah sinema.