Perbedaan Premis & Logline

Table of Contents

Dalam dunia penulisan skenario dan cerita, premis dan logline sering kali dianggap serupa. Keduanya memang berperan dalam merangkum ide cerita dan menjadi titik awal pengembangannya. Namun, pemahaman yang lebih dalam mengenai perbedaan keduanya akan membantu penulis dalam merancang cerita yang lebih kuat dan efektif.


Premis: Fondasi Abstrak Sebuah Cerita

Premis merupakan inti tematik sebuah cerita yang menentukan arah konflik dan perkembangan karakter. Dalam bukunya The Art of Dramatic Writing (1942), Lajos Egri menekankan bahwa sebuah cerita yang kuat harus memiliki premis yang jelas, yang akan menentukan bagaimana karakter berkembang dan bagaimana konflik berkembang secara alami. Menurut Egri, premis adalah pernyataan yang dapat dibuktikan dalam cerita, seperti “keserakahan mengarah pada kehancuran” atau “cinta sejati mengalahkan segala rintangan.”

Contoh premis menurut konsep Egri:

  • Romeo dan Juliet: Cinta yang besar bahkan menentang kematian.
  • Othello: Kecemburuan menghancurkan dirinya sendiri dan objek cintanya.
  • Macbeth: Ambisi yang tak terkendali membawa kehancuran.

Premis harus memiliki hubungan sebab-akibat yang kuat, di mana aksi karakter akan membuktikan kebenaran dari pernyataan tersebut.

Logline: Merangkum Cerita dalam Satu Kalimat

Logline adalah rangkuman inti cerita yang dikemas dalam satu kalimat konkret. Logline biasanya terdiri dari 34-35 kata yang mencakup elemen utama cerita, seperti protagonis, antagonis, konflik utama, dan tantangan yang dihadapi. Logline menjadi alat penting dalam pitching cerita kepada produser atau studio karena mampu menggambarkan esensi cerita dengan padat dan jelas.

Contoh logline:

  • Seorang pemuda miskin berusaha bertahan hidup di ibu kota dengan mencuri kotak amal masjid, tetapi selalu gagal karena ulah bodohnya sendiri.
  • Seorang gadis muda yang mencari ibunya di kota besar justru tersesat setelah kehilangan kertas berisi alamat rumah ibunya.

Meskipun premis dan logline memiliki tujuan yang sama dalam merangkum cerita, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam bentuk dan fungsi. Premis, seperti yang dijelaskan Lajos Egri, merupakan pernyataan tematik yang membentuk dasar cerita dan harus dapat dibuktikan melalui narasi. Sementara itu, logline lebih konkret dan berfokus pada ringkasan naratif yang jelas. Memahami perbedaan ini akan membantu penulis dalam mengembangkan cerita dengan lebih terstruktur dan menarik perhatian sejak tahap awal. Jadi, sudah siap menulis premis dan logline ceritamu sendiri?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *