Layar Indonesiana 2025 hadir di tengah geliat perfilman pendek Indonesia yang semakin dinamis sebagai inisiatif strategis Direktorat Film, Musik, dan Seni, menyediakan ruang inkubasi gagasan, laboratorium kreativitas, dan jembatan kolaborasi—dari seleksi proposal yang transparan, serangkaian workshop pengembangan naskah dan persiapan produksi, hingga pendanaan serta pendampingan distribusi—untuk menumbuhkan narasi bermuatan lokal dan memperkokoh ekosistem sineas nasional. Berikut detail informasinya buat kamu!

---

Menumbuhkan Narasi dari Akar Budaya

Mengusung tagar “Eksplorasi Narasi”, Layar Indonesiana 2025 mendorong para pembuat film untuk menggali kisah-kisah yang mengakar pada budaya dan kearifan lokal. Setiap proyek—baik orisinal maupun adaptasi—harus berbentuk fiksi berdurasi 15–20 menit, dengan bukti kepemilikan hak cipta apabila diperlukan. Alih-alih sekadar memamerkan gaya visual, program ini menantang sineas untuk menenun narasi yang kuat, halus, namun meninggalkan kesan mendalam.

Siapa yang Dilibatkan?

Program ini terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia yang berdomisili di dalam negeri. Pendaftaran dapat dilakukan baik oleh individu maupun komunitas film resmi. Namun, hanya mereka yang sudah memiliki rekam jejak produksi film pendek fiksi yang layak mengikuti seleksi awal—sebuah indikasi bahwa Layar Indonesiana mengutamakan profesionalisme dan komitmen jangka panjang.

Calon peserta wajib menyerahkan proposal lengkap yang mencakup:

• Logline: Ringkasan satu kalimat tentang inti cerita.
• Sinopsis: Deskripsi singkat tapi padat, memetakan alur utama.
• Catatan Sutradara & Produser: Visi kreatif dan strategi produksi.
• Referensi Visual: Contoh gaya sinematografi atau moodboard.
• Rencana Produksi & Distribusi: Jadwal syuting, anggaran, dan target penayangan.

Bagi yang lolos seleksi administrasi, dokumen tambahan seperti surat orisinalitas naskah dan pakta integritas juga wajib diserahkan.

Baca juga: Perbedaan Premis dan Logline dan Menulis Sinopsis Film: Panduan untuk Penulis Skenario.

Proses Seleksi Bertahap

Pendaftaran dibuka hingga 6 Juli 2025, kemudian dilanjutkan dengan tiga fase kurasi:

1. Seleksi Awal
   Tim selektor menyaring 50 proposal terbaik berdasarkan kelengkapan dokumen dan kesesuaian tema.
2. Kurasi Mendalam
   Dari 50 proposal itu, tim kurator memilih 20 finalis yang memenuhi kriteria: relevansi tema, feasibility produksi, serta kedalaman cerita.
3. Pitching & Pemilihan Final
   • Workshop “How to Pitch?”
     Para finalis mengikuti sesi pelatihan daring bersama narasumber internasional, membekali mereka teknik penyampaian ide yang lugas dan persuasif.
   • Pitching di Depan Juri
     Tiap tim mempresentasikan konsep mereka. Hasilnya, dipilih 10 proyek yang akan mendapat pendanaan dan pendampingan.

Kelulusan pada tahap ini berarti hak atas Rp 80.000.000 (belum termasuk pajak) untuk setiap tim, plus bimbingan lengkap sampai film rampung.

Proses Inkubasi hingga Produksi

Kesepuluh tim terpilih memasuki fase inkubasi intensif, terdiri dari dua seri workshop:

• Pengembangan Naskah (Daring)
  Fokus pada pendalaman karakter, dialog, dan struktur cerita.
• Persiapan Produksi (Luring di Jakarta, 5 Hari)
  Modul meliputi manajemen lokasi, tata lampu, anggaran, hingga pengelolaan kru di lapangan.

Ketiga pilar utama—produser, sutradara, dan penulis—ikut serta dalam seluruh rangkaian, memastikan kolaborasi yang harmonis dan efektif. Proses ini dirancang untuk menstimulasi sinergi tim serta menyempurnakan aspek kreatif dan teknis.

Setelah workshop, tim melaksanakan syuting dan pascaproduksi. Tenggat akhir penyelesaian film adalah 31 Oktober 2025. Meskipun hasil karya sepenuhnya menjadi milik pembuatnya, Kementerian Kebudayaan memperoleh hak manfaat non-komersial, memungkinkan film-film ini disebarkan untuk keperluan edukasi dan pemasyarakatan seni.

Lebih dari Kompetisi: Ruang Dialog dan Dampak Sosial

Layar Indonesiana 2025 hadir bukan untuk sekadar mengukur siapa terbaik, melainkan membuka ruang diskusi antara:

• Negara & Warga
  memberikan dukungan struktural sekaligus mendengarkan aspirasi kreatif para sineas.
• Komunitas & Audiens
  mempertemukan ide–medium–penikmat film dalam satu ekosistem yang interaktif.
• Gagasan & Implementasi
  menjembatani kecakapan konseptual dengan ketrampilan teknis produksi.

Dengan kurasi yang ketat namun suportif, serta fasilitasi yang mencakup pendanaan hingga distribusi, Layar Indonesiana menegaskan komitmen negara terhadap keberlanjutan perfilman pendek Indonesia. Program ini sekaligus mendorong sinema nasional menjadi lebih berani mengeksplorasi isu-isu lokal, relevan dengan perkembangan zaman, dan memberi dampak kultural yang panjang.

---

Lewat Layar Indonesiana 2025, setiap cerita berpotensi berkembang dari benih ide sederhana menjadi wujud audio-visual yang kaya makna. Program ini mengajak sineas Indonesia untuk terus berinovasi, memperdalam akar budaya, dan merajut kembali narasi negeri yang pantas dibanggakan. Kalo kamu siap menyalakan layar dengan kisahmu, inilah momentumnya untuk melangkah lebih jauh!

---

FAQ Layar Indonesiana 2025